Bikin Video Cinematic

 

Cinematic adalah suatu film atau video yang dikemas dengan beberapa adegan slow motion (gerak lambat) dan memadukan transisi dengan color grading (pewarnaan dalam video).

Jadi cinematic itu hanya memainkan peran coloring, camera movement, angle (sudut pandang) dan teknik edit itu sendiri.

Video movement ini bisa anda temukan di artikel ini karena saya akan membahas semua hal tentang teknik video, sudut pandang, color corection dan sebagainya.

Pada dasarnya semua kamera memiliki fungsi yang sama yaitu ambil objek bergerak dan non gerak.

Untuk itu anda juga perlu mengatur fps, aperture, bukaan diafragma dan ISO untuk mendapatkan kekontrasan yang natural.

Tips untuk anda nih jika kalian ingin color grading, saya saranin untuk mengambil video dengan warna, kontras, saturation yang flat (jangan over exposure dan under exposure).

Sebab pada proses editingnya kalian harus mengubah semuanya baik kontras, saturation, temperature dan sebagainya sebagaimana layaknya kamu edit foto di adobe lightroom.

Kamera movement ini bisa berupa zoom out, zoom in, tilt up, tilt down, pan right dan pan left. Pasti kalian belum tahu kan maksud dari semua diatas?

  • Zoom out : pergerakan kamera mundur mendekati objek.

  • Zoom in : pergerakan kamera maju mendekati objek

  • Tilt Up : Pergerakan kamera ke atas dengan posisi kamera mendongak.

  • Tilt Down : Pergerakan kamera kebawah biasanya posisi kamera menunduk.

  • Pan Left : Panning ini pergerakannya ke kiri dari objek.

  • Pan Right : pergerakan panning ke kanan dari objek.

Sedikit tambahan, bahwa ada pengambilan gambar jenis crab, dolly, dan crane.

Untuk crab ya geraknya seperti kepiting (menyamping kanan kiri sejajar), dolly pergerakan yang membutuhkan alat banyak karena gerak objek dengan background berbeda (objek lebih ke zoom in dan background ke zoom out atau sebaliknya, crane ini bisa anda logikakan selayaknya mesin crane bangunan itu, pergerakannya hampir sama yaitu gerakan kamera naik turun dengan sejajar.

Bagi anda memang mode itu sangat membantu proses shooting kalian. Itu tidak salah namun anda pasti menjumpai beberapa bagian yang tidak sama kalau kamu menggunakan teknik tilt dan panning.

Mending, buat kamu yang masih belajar, sekalian belajar untuk mensetting kamera ya. Berikut pedoman untuk anda.

  • Diafragma untuk mengatur seberapa banyak intensitas cahaya masuk ke kamera melalui lensa.

  • Shutter Speed, jika kamu ingin bikin video cinematic, gunakan shutter speed sekitar 100 sampai 200.

  • ISO, nah untuk iso sendiri bisa menyesuaikan namun tidak disarankan untuk kamera jenis Nikon dan Canon karena tidak berani ISO dengan angka yang tinggi.

Ketiga itu kunci utama dari pengaturan cahaya pada kamera kamu, jika sudah dikuasai, mungkin sudah bisa buat memakai mode manual video agar video kamu monoton cahayanya.

Sedikit tips, cinematic video tidak hanya semata – mata memainkan camera movement dan lain sebagainya namun hal yang sangat penting dalam produksi ini adalah kemampuan anda dalam editing.

Untuk bisa hasilkan video cinematic ketika pengambilan gambar kamu perlu perhatikan hal ini:

1. Video minimal kualitas Full HD

Untuk menghasilkan video cinematic, pertama smartphone kamu tentunya harus mendukung pembuatan video Full HD atau beresolusi 1080P. Sehingga hasilnya lebih jernih dan tidak noise. Selain itu perhatikan juga aspek rationya, pilih 16:9 sehingga gambar yang dihasilkan menjadi lebih panjang/lebar.

2.  Lensa wide yangberesolusi tinggi

Pemilihan lensa memegang peranan penting untuk hasilkan video yang cinematic. Gunakan lensa wide yang memiliki sudut lebar agar bisa menangkap momen yang lebih luas. Lensa ini juga perlu dukungan kamera dengan resolusi yang baik agar gambar tidak pecah dan mampu menangkap gambar dengan optimal.

3. Posisi pengambilan video

Kalau kualitas kamera dirasa cukup baik, langkah selanjutnya adalah pengambilan video. Berdasarkan sudut pengambilan gambarnya setidaknya ada 7 macam teknik. Seperti frog eye, low angle, eye level, high angle, bird eye, slanted, dan over shoulder.

Sementara itu kalau berdasarkan ukuran gambar ada 10 yakni extreme close up, big close up, close up, medium close up, medium shot, full shot, long shoot, one shoot, two shoot, dan group shoot. Pengetahuan tentang teknik ini terbilang penting untuk kamu yang ingin konsisten menghasilkan video yang baik dan sesuai konsep.

Ketika sudah memilih teknik, langkah selanjutnya adalah mengambil gambar secara halus dan stabil. Maksudnya adalah jaga agar smartphone yang digunakan tidak goyang-goyang. Pengambilan video secara halus dan stabil sudah menjadi standar videografer profesional. Kalau video goyang-goyang secara tak langsung akan disebut sebagai video amatiran.

Untuk video halus dan stabil solusinya bisa menggunakan tripod, lazypod dan stabilizer, tapi apakah kita akan selalu siap membawa perlengkapan itu? Di sinilah pentingnya kamu memiliki sebuah smartphone dengan fitur videografi lengkap, minimal memiliki fitur anti-shake yang bagus dan video zoom yang berkualitas.

Dengan begitu kamu sudah mempunyai bekal film maker cinematic, sebetulnya masih banyak lagi teknik yang belum saya bongkar untuk itu tunggu saja agar mendapatkan tips dan trik dalam pengambilan video cinematic. Terima kasih!

sumber: https://www.thelastsurvivors.org/

 

 

 

 

 

 

Post a Comment

0 Comments